Sabtu, 26 Februari 2022

Berpakaiaan Casual atau Santai tetap Estetik

Journalist Academy 3



Seperti yang sering kita lihat banyak sebebgram atau di media sosia lainnyal banyaknya yang berpakaian simple namun tetap enak dilihat dan membuat kita tertarik untuk terus menlihatnya.

Di era zaman sekarang cara fasion seseorang sangat diperuntukan dikarenakan penampilan merupakan modal utama menjadikan seseorang terlihat enak dipandang. Dari sini akan mulai terlihat ada ketertarikan dalam berpenampilan, berikut tips cara berpakaian rapi namun tetap casual:

1.      1. Pakailah pakaian yang berwanan dominan, senada atau jika warna bertabrakan gunakan tips warna terdekat atau bisa gunakan kelompok warna.

2.      2. Jika badan sedikit gemuk gunakan warna yang dominan gelap. Jika mempunyai badan yang kurang tinggi gunakan pakaian yang terlihat pas, jangan menggunakan pakaian oversize. Jika badan kurus gunakan bapaiaan yang bervolume.

3.      3. Pakailah pakaiaan sesuai dengan kondisi acara yang akan dilaksanakan

4.      4. Jangan gunakana aksesoris yang berlebihan

5.      5. Sesuaiakan antara baju, celana, alas kaki dan aksesoris yang akan digunakan seperti tas, jam tangan, kerudung, topi, dll.

6.      6. Bercermin. Ini merupakan penyesuaian untuk keseluruhannya. Karena akan terlihat nyaman dipandang oleh diri sendiri dengan percaya diri membuat orang lain merasakannya.

7. Sebagai tambangannya gunakan farpume dan bermakeup. Bermakeup juga harus disesuaikan dengan kondiri acara yang akan dilaksankan.

Itulah tips ketika mengunakan pakaiaan yang rapi namun tetap casual, namun ini semua akan sia-sia jika diri sendiri belum percaya diri dengan penampilannya.

Cantik itu bukan dari lahir tapi cantik itu dari hati. 

 

tetap percaya diri dalam berpenampilan

Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik

Journalist Academy 3


Sebagai seorang wartawan yang bekerja di media, terdapat Kode Etik Jurnalistik yang mempunyai isi untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar. Wartawan perlu memiliki landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itulah, wartawan  Indonesia menetapkan dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

Namun, kenyataannya, persaingan media yang makin ketat membuat tidak sedikit portal berita online lebih mengutamakan jumlah share dan rating dan mengesampingkan kualitas berita maupun Kode Etik Jurnalistik yang seharusnya diterapkan. Adapun beberapa contoh berita dari portal media online yang melanggar Kode Etik Jurnalistik adalah sebagai berikut:

Pelanggaran yang dilakukan portal media merdeka.com adalah pasal 1 dari Kode Etik Jurnalistik yang berbunyi "Wartawan Indonesia bersikap Independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk" dalam pemberitaan ini, merdeka.com tidak menyajikan informasi yang akurat, karena terbukti terdapat beberapa informasi yang salah.

Disebutkan dalam berita yang dimuat merdeka.com bahwa "tawuran Fakultas Teknik melawan Fakultas Bahasa dan Seni", padahal kenyataan yang terjadi adalah tawuran tersebut melibatkan fakultas teknik melawan Fakultas Seni dan Desain. Ditambah lagi, Universitas Negeri Makassar (UNM) tidak memiliki Fakultas Bahasa dan Seni, melainkan Fakultas Bahasa dan Sastra serta Fakultas Seni dan Desain.

Sama halnya dengan diatas, Republika.co.id juga melanggar pasal 1 Kode Etik Jurnalistik yang berbunyi "Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk". Dalam isi berita yang dimuat Republika.co.id, wartawan tidak menghasilkan berita yang akurat, tidak berimbang karena dalam membandingkan seseorang tidak dicantumkan kelemahan dan kelebihannya, melainkan melebihkan Capres nomor urut 2 dan menjatuhkan Capres nomor urut 1.




Apa Sih Broadcasting Itu?

Journalist Academy 3

 


Broadcasting / penyiaran adalah sebuah prroses pengiriman sinyal ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi dan media lainnya. Broadcasting merupakan salah satu bagian dari ilmu komunikasi. Broadcasting sendiri lebih memfokuskan ke bidang penyiaran. Dan orang yang melakukan penyiaran disebut broadcaster / penyiar. Jika kita mengambil kuliah broadcasting kita tidak hanya belajar tentang penyiaran saja, tapi juga belajar tentang ilmu kemasyarakatan, agar kita bisa mengerti bagaimana bisa terjung langsung di tengah-tengah masyarakat.

Dalam mengkomunikasikan suatu karya dan informasi penyiaran / broadcasting memiliki pengaruuh yang sangat besar untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Konten yang dibuat harus memiliki daya tarik yang tinggi agar tidak membosankan untuk dilihat dan didengarkan, tapi tidak mengubah fakta yang ada.

Dibandingkan dengan media cetak, media penyiaran / broadcasting memiliki kemampuan yang lebih cepat dalam menyampaikan sesuatu dan bahkan bisa langsung menyiarkan atau menyampaikan sebuah peristiwa secara langsung. Tapi di sisi lain menyampaikan pesan cara umum, cepat dan selintas untuk menjangkau khalayak luas dalam suatu rentang waktu dapat menimbulkan konflik dengan cepat juga karena tidak diproses panjang dulu. Jadi, broadcasting atau penyiaran adalah suatu proses komunikasi atau penyebaran informasi melalui media yang dapat dilakukan dengan cepat. Akan tetapi kita perlu memperhatikan banyak hal secara detail agar tidak menimbulkan konflik (GNH)

Student Development Program Kepenulisan

Journalist Academy 3

 

 


 

Kepenulisan berasal dari kata dasar tulis (tulisan), yang berarti kumpulan huruf atau angka yang dituliskan dalam suatu bahasa tertentu. Kepenulisan adalah sebuah jembatan terbentuknya karakter, watak, dan juga pengetahuan. Jadi kepenulisan berkaitan dengan tulis-menulis yang dilakukan oleh seseorang dimana hasil tulisanya memiliki kebermanfaatan bagi dirinya maupun lingkungan sekitar. Kepenulisan bukan hanya berkaitan dengan menulis saja, tetapi seorang penulis harus memperhatikan pemilihan diksi, tanda baca, bahasa yang digunakan (baku atau tidak baku), hingga kohensi dan koherensi antarkalimat maupun antarparagraf. Mungkin di antara kalian berfikir bahwa dunia kepenulisan itu hanya berkaitan dengan menulis artikel, penelitian, dan proposal. Namun, perlu diketahui bahwa cerpen (cerita pendek), novel, opini, puisi dan lain sebagainya juga termasuk kegiatan kepenulisan.

Banyak hal yang dapat dilakukan dengan menulis. Ketika ingin mengungkapkan suatu gagasan tetapi tidak bisa secara lantang ataupun merasa malu untuk mengungkapkannya, maka kamu dapat mengungkapkan gagasan tersebut lewat secarik tulisan. Terkadang dengan menulis kamu dapat menciptakan dunia yang berada di bawah kendalimu, di mana kamu dapat menentukan siapa tokoh, karakter, tempat, bahkan alur kehidupan yang akan dijalani oleh masing-masing tokoh tersebut. Kamu dapat menggiring perspektif tulisanmu dengan cara yang berbeda-beda, sehingga duniamu akan turut menarik dunia pembaca.

Kepenulisan bukan hanya terkait tentang bagaimana cara kamu menuangkan gagasan kepada pembaca, melainkan kamu harus memahami kode etik penulis. Kode etik ini sangat penting ditanamkan pada setiap diri pengarang, agar nantinya hasil karya tulisannya dapat dipertanggungjawabkan. Seperti penjelasan dari Saukah, A., (2012) tentang kode etik penulis, yang di antaranya yaitu:

  1. Melahirkan karya original, bukan jiplakan.
  2. Sebagai seorang terpelajar, mestinya menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan.
  3. Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
  4. Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
  5. Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.

Tidak jarang orang melakukan pelanggaran kode etik kepenulisan, seperti melakukan plagiarisme. Plagiarismeatau sering disebut plagiat adalah mengambil (penjiplakan) karangan, pendapat, gagasan, dan sebagainya dari orang lain serta menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.  Plagiat dianggap sebagai tindakan pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Undang-undang mengenai plagiarisme itu sendiri yaitu UU nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya disebut UUHC) dan Permendiknas nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, kita wajib mencegah tindakan plagiarisme yakni dengan membiasakan diri untuk selalu menyertakan secara jelas dan benar sumber gagasan atau ide yang kita ambil.

Kepenulisan bukan tentang seberapa pintar kamu, seberapa banyak pengetahuan yang kamu miliki, dan seberapa kreatifnya kamu dalam menulis. Namun, yang terpenting kamu memiliki tekad yang kuat dan membagun mindset serta jiwa kepenulisanmu. Semuanya memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menulis, tetapi satu hal yang harus selalu diingat ialah bila ingin menjadi penulis yang hebat maka lebih dahulu harus menjadi pembaca yang baik. Kamu dapat mengembangkan ataupun belajar dunia kepenulisan lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kepenulisan yang ada di kampus, seperti UKM Unstrat (Unit Studi Sastra dan Teater) yang berada tingkat universitas. Di UKM Unstrat kamu dapat mengembangkan minat dan bakatmu dalam bidang kesastraan seperi membuat cerpen, puisi, cerita fiktif dan lain sebagainya serta kamu dapat belajar tentang teater (dunia seni peran). Jadi kamu dapat membacakan atau memainkan hasil karya yang kamu buat. Selain itu terdapat UKMF Reality (Research and Learning Community) yang berada pada tingkat fakultas. UKMF Reality tidak hanya mewadahi mahasiswa FIP UNY untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam bidang penalaran dan penelitian, tetapi juga bidang kepenulisan.

 Terdapat pesan dari Bapak Pram (Pramoedya Ananta Toer) yakni “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”, dan pesan dari sastrawan Ibu Halvy Tiana Rosa yakni “Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi”. Keduanya mengandung makna, bahwa hasil tulisan yang kita buat akan tetap hidup walau kita sudah tidak ada di dunia lagi dan nama kita akan selalu dikenang di masyarakat maupun dalam sejarah. Maka, mulailah dan biasakan kita untuk selalu menulis, apapun jenis tulisanmu.

Selamat dan Semangat Berkarya!

JURNALISME

Journalist Academy 3

 


Pengertian Jurnalis

Pengertian jurnalis atau bisa di sebut wartawan adalah orang melakukan jurnalisme, menulis, mengambil gambar pada suatu peristiwa kemudian mempublikasikannya. Pengertian jurnalis adalah orang yang melaporkan suatu peristiwa, peristiwa tersebut berdampak ke masyarakat. Seorang jurnalis menyajikan liputannya dalam bentuk gambar, video, rekaman suara, dan tulisan yang kemudian di publikasikan melalui media masa. Media masa yang biasa di gunakan untuk mempublikasikan adalah televisi, radio, surat kabar, koran dll.

Pengertian jurnalis berasal dari kata journal yang artinya catatan harian. Seorang jurnalis menulis tulisannya setiap hari baik kejadian atau peristiwa. Contoh kejadian yang wajib di liput adalah bencana alam, orang besar atau pejabat, berita apa saya yang menyangkut kerugian masyarakat.

 Untuk menjadi pengertian jurnalis membutuhkan keahlian kecakapan cepat tanggap, tutur kata yang baik. Ketika berhadapan dengan narasumber di perlukan tutur kata yang baik dan lugas agar pembahasannya menarik. Selain bertanya atau menyimpulkan ada juga tugas jurnalis yaitu menulis laporan yang objektif agar sudut pandang dari masyarakat. Pengertian jurnalis adalah bersifat netral, seorang jurnalis harus bersifat netral tidak memihak salah satu pihak.