Kepenulisan berasal dari kata dasar tulis (tulisan), yang berarti
kumpulan huruf atau angka yang dituliskan dalam suatu bahasa tertentu.
Kepenulisan adalah sebuah jembatan terbentuknya karakter, watak, dan
juga pengetahuan. Jadi kepenulisan berkaitan dengan tulis-menulis yang
dilakukan oleh seseorang dimana hasil tulisanya memiliki kebermanfaatan
bagi dirinya maupun lingkungan sekitar. Kepenulisan bukan hanya
berkaitan dengan menulis saja, tetapi seorang penulis harus
memperhatikan pemilihan diksi, tanda baca, bahasa yang digunakan (baku
atau tidak baku), hingga kohensi dan koherensi antarkalimat maupun
antarparagraf. Mungkin di antara kalian berfikir bahwa dunia kepenulisan
itu hanya berkaitan dengan menulis artikel, penelitian, dan proposal.
Namun, perlu diketahui bahwa cerpen (cerita pendek), novel, opini, puisi
dan lain sebagainya juga termasuk kegiatan kepenulisan.
Banyak hal yang dapat dilakukan dengan menulis. Ketika ingin
mengungkapkan suatu gagasan tetapi tidak bisa secara lantang ataupun
merasa malu untuk mengungkapkannya, maka kamu dapat mengungkapkan
gagasan tersebut lewat secarik tulisan. Terkadang dengan menulis kamu
dapat menciptakan dunia yang berada di bawah kendalimu, di mana kamu
dapat menentukan siapa tokoh, karakter, tempat, bahkan alur kehidupan
yang akan dijalani oleh masing-masing tokoh tersebut. Kamu dapat
menggiring perspektif tulisanmu dengan cara yang berbeda-beda, sehingga
duniamu akan turut menarik dunia pembaca.
Kepenulisan bukan hanya terkait tentang bagaimana cara kamu
menuangkan gagasan kepada pembaca, melainkan kamu harus memahami kode
etik penulis. Kode etik ini sangat penting ditanamkan pada setiap diri
pengarang, agar nantinya hasil karya tulisannya dapat
dipertanggungjawabkan. Seperti penjelasan dari Saukah, A., (2012)
tentang kode etik penulis, yang di antaranya yaitu:
- Melahirkan karya original, bukan jiplakan.
- Sebagai
seorang terpelajar, mestinya menjaga kebenaran dan manfaat serta makna
informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan.
- Menulis secara cermat, teliti, dan tepat.
- Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya.
- Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna.
Tidak jarang orang melakukan pelanggaran kode etik kepenulisan,
seperti melakukan plagiarisme. Plagiarismeatau sering disebut plagiat
adalah mengambil (penjiplakan) karangan, pendapat, gagasan, dan
sebagainya dari orang lain serta menjadikannya seolah karangan dan
pendapat sendiri. Plagiat dianggap sebagai tindakan pidana karena
mencuri hak cipta orang lain. Undang-undang mengenai plagiarisme itu
sendiri yaitu UU nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya
disebut UUHC) dan Permendiknas nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, kita
wajib mencegah tindakan plagiarisme yakni dengan membiasakan diri untuk
selalu menyertakan secara jelas dan benar sumber gagasan atau ide yang
kita ambil.
Kepenulisan bukan tentang seberapa pintar kamu, seberapa banyak
pengetahuan yang kamu miliki, dan seberapa kreatifnya kamu dalam
menulis. Namun, yang terpenting kamu memiliki tekad yang kuat dan
membagun mindset serta jiwa kepenulisanmu. Semuanya memiliki
hak dan kesempatan yang sama untuk menulis, tetapi satu hal yang harus
selalu diingat ialah bila ingin menjadi penulis yang hebat maka lebih
dahulu harus menjadi pembaca yang baik. Kamu dapat mengembangkan ataupun
belajar dunia kepenulisan lewat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
kepenulisan yang ada di kampus, seperti UKM Unstrat (Unit Studi Sastra
dan Teater) yang berada tingkat universitas. Di UKM Unstrat kamu dapat
mengembangkan minat dan bakatmu dalam bidang kesastraan seperi membuat
cerpen, puisi, cerita fiktif dan lain sebagainya serta kamu dapat
belajar tentang teater (dunia seni peran). Jadi kamu dapat membacakan
atau memainkan hasil karya yang kamu buat. Selain itu terdapat UKMF
Reality (Research and Learning Community) yang berada pada
tingkat fakultas. UKMF Reality tidak hanya mewadahi mahasiswa FIP UNY
untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam bidang penalaran dan
penelitian, tetapi juga bidang kepenulisan.
Terdapat pesan dari Bapak Pram (Pramoedya Ananta Toer) yakni “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah”, dan pesan dari sastrawan Ibu Halvy Tiana Rosa yakni “Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi”.
Keduanya mengandung makna, bahwa hasil tulisan yang kita buat akan
tetap hidup walau kita sudah tidak ada di dunia lagi dan nama kita akan
selalu dikenang di masyarakat maupun dalam sejarah. Maka, mulailah dan
biasakan kita untuk selalu menulis, apapun jenis tulisanmu.
Selamat dan Semangat Berkarya!